Jumat, 06 April 2012

Ku Akui Aku Membencinya




          Aku membencinya ! selalu saja ia datang dalam segala hal. Aku sangat bosan, bahkan sangat lelah. Tak pernah aku harapkan ia hadir di setiap adaku, setiap tatapku dan setiap lamunku. Bahkan aku tak ingin ia hadir dan menghancurkan mimpiku. Ia kelam. Selalu saja hadir dalam segala hal ku. Aku benar-benar lelah.
          Permainan perasaan di mulai. Aku terlalu lemah. Selalu saja, aku tak mengusirnya dekati pikiranku. Atau mungkin aku yang mengundangnya datang. Aku tak suka, aku benci. Saat aku berada dalam semunya waktu, ia pun hadir membawa memori masa lalu. Ia jahat ! bahkan sangat jahat. Ia selalu berjalan di hariku, bahkan membuatku menyatukan remukan masa itu. Kuatnya memori membuat ku tak pernah bisa bertahan. Ketika aku tersadar aku hanya berada dalam lamunan dengannya. Ia pun hilang. Aku membencinya. Karena ia hanya hadir dalam semuku.
          Saat aku mencoba membuka hati. Ia datang di pikiranku. Membuka memori itu, lagi dan lagi. Aku selalu lemah. Sangat lemah. Tak pernah bisaku buka hati yang baru. Kuatnya cinta itu, takkan pernah melemahkanku. Sudah ku coba. Aku tak bisa berontak! Hanya aku katakan aku membencinya. Saat terdiam, hanya ia yang menggantikan pikiranku. Saat termengu, hanya ia yang menyapa hatiku. Dan saat aku bahagia, hanya ia yang membuatku baru. Aku bodoh. Menyusuri dirinya dalam lamunku. Bahkan ia abstrak. Atau mungkin ia nyata tapi ia tak pernah bisa kembali padaku. Ia tak pernah cintaiku. Ia tak pernah merindukanku. Dan ia tak pernah menungguku. Ingin ku teriak, aku membencinya.
          Ia EGOIS ! mengapa datang di pikiranku, tapi tidak untuknya. Aku yang selalu merasakannya. Ia tidak!!! Ia selalu menjadi bagian dari hidupku, partikel yang tak bisa lepas dari hatiku. Gambarannya selalu datang padaku. Seakan nyata tapi hanya lamunku. Diam ! aku lelah. Hampir 10 bulan lamanya aku lelah. Hampir satu tahun, aku lelah. Sangat lelah. Aku ingin bahagia. Mengapa tak biarkan aku bahagia. Aku tak bisa bertahan. Sungguh aku ingin melepaskannya. Mereka bilang ia tak sama sekali merindukanku. Bagaimana denganku? sudah ku coba. Aku tak bisa. Aku tak bisa melepaskannya. Aku membencinya. Karena ia membuatku luka. Bahkan sampai saat ini, aku tak pernah lupa luka ini takkan bisa mengering.
          Aku membencinya. Semua ! Aku benci matanya. Aku benci hidungnya. Aku benci mukanya. Aku benci sifatnya. Aku benci kelakuannya. Aku benci gerak geriknya. Aku benci dia. Bahkan aku benci segala hal yang menyangkutkan aku dengannya. Aku takkan bisa menemukan hal yang tak aku benci. Karena aku sungguh membencinya.
Aku membencinya! Aku sungguh membencinya! Aku benar-benar sangat membencinya! Berkali-kali aku katakan aku membencinya. Selalu sama yang aku katakan, aku membencinya. Benar-benar benci. Dan saat aku benar-benar membencinya, aku pun tau kuatnya benciku. Kuatnya benciku karena aku sangat mencintainya.
Aku memang sangat mencintainya...


15 Agustus 2011

2 komentar: