Sabtu, 26 Maret 2011

Mata hitam , pekaaaaat



Aku terlahir dengan kuasanya tanpa dapat melihat dunia. Tanpa terang, tanpa sinar. Gelaaaaaaaap ! Tak pernah aku rasakan indahnya silauan dunia. Yang kurasakan hanyalah gelapnya sang pekat menyelimuti mataku yang seakan menghilangkan rasa indah. Tak pernah sedikitpun terlihat terang walau sinar berada di sekeliling kegelapan. Akan selalu sama , pekaaaaat !
Aku hanya punya satu teman. Sebuah suara dari dalam hati yang selalu menemani ku dalam kegelapan. Tak pernah ada yang dapat merasakan yang aku rasakan. Bisa di tukar ? Bahkan orang yang melihatku pun, tak kuasa memegang tangganku, merangkulku atau melindungiku dari hal apapun mereka hanya mencabikku dengan kata-kata kasar. Siapa yang ingin hidup sepertiku? Silahkan tukar hidupmu denganku.
Konflik dalam diri sering ku rasakan. Fatamorgana yang selalu dikatakan indah, tak terlihat olehku. Bahkan ku dengar ! Kata orang sekarang waktu telah menutup indah ke dalam pusar bumi.  Kata-kata orang ketika datangnya indah sang malam  yang terjadi kanfas langit diselimuti. Kata orang-orang pagi pun tergambar dengan proyeksi sempurna. Dan kata-kata-kata orang selalu itu yang ku tau, hanya kata orang. Siapa mereka ? aku pun tak tahu. Hanya tau kata orang.
Aku ingin berjalan menuju sang terang dan menukarkan kegelapan dengan sedikit warna terang. Ini pekat ! aku tak suka. Bahkan orang yang merasakan ini pun akan berkata denganku. aku tak suka. Ini seperti sebuah permainan, ada yang dapat melihat sang terang dan ada yang hanya dapat melihat sang kegelapan. Aku hanyalah seorang yang kalah yang menerima sang kegelapan.  ini gelaaaap , pekat !
Apa aku hanya ingin terjebak dalam dunia terang yang tercipta di sini? Apa aku hanya ingin  tetap diam disini?di mata hitamku. Terkadang tak selamanya sang terang indah dan ia membawa pengaruh sinar yang seakan mencoba menarikku ke sisinya. Dan terkadang sang kegelapan pun tak selamanya tertutup dan tersangkar dalam sang pekat. Dan mana yang seharusnya aku pilih ?
Tersadarku dalam sebuah logika besar, hidup seperti kerangka yang tersusun secara acak, selalu berbeda. Tak pernah sama ! Bagaimana cara kita menyusun kerangka itu dan menyatukannya. Bahkan walaupun seakan pekat itu dapat terlihat terang bagaimana kita menciptakan sang terang. 

Mata hitam walau tanpa sinar terang !


Tidak ada komentar:

Posting Komentar