Sabtu, 26 Maret 2011

Pacarku itu, TUHAN !


Pacarku itu, TUHAN !
                                                          [1]
Aku penulis muda dan mahasiswa di sebuah perguruan negeri swasta di Bandung. Karakter goresan sipenulis yang  selalu menggambarkan realita dalam tinta tulisannya. Selalu terbitan majalah memintaku membuatkan banyak tulisan untuk majalahnya. Tak pernah lupa aku lampirkan inisial HH dalam cerpenku. HOLLY HILL, namaku. Aku terlahir di Belanda, walaupun aku tinggal lama di Indonesia. Darahku memang kental dengan darah Belanda dan Sunda. Itu karena, ayahku asli warga negara kincir Angin. Walaupun demikian aku belum pernah ke tempat asing itu.  Anganku menuju ke sana suatu saat nanti, dan akan mendapat banyak inspirasi untuk tulisanku.
Aku menghentikan tulisanku. Aku pun teringat akan sesuatu, bahwa ini waktunya aku bertemu pacarku. Lalu, aku berjalan mengambil pakaian dan mengganti baju. Mungkin memang di wajibkan untuk selalu bersih saat bertemu dengannya. Terdengar seruan untuk bertemu pacarku. Terucaplah dengan seketika alhamdulilah dari mulutku. Berjalan menuju kamar mandi, akupun melihat aliran air dengan sangat derasnya. Aku sentuh perlahan air yang terus mengalir dengan mengucap bismillah. Mulailah aku berwudhu. Kakiku perlahan menuju mushola keluarga yang sangat kecil untuk bertemu pacarku. Ku ambillah mukena di sudutan lemari bambu yang sangat tua, mungkin seumur buyutku.
Selalu begitu, gemetar dalam dadaku saat aku bertemunya. Bahkan mendengar seruan untuk bertemunya pun aku sangat gemetar. Berniatlah aku dalam hatiku, menyebutnya. Mulailah aku bertemu pacarku. Aku selalu bercerita tentang banyak hal. Setelah usai berceritapun,  aku terkadang menangis. Aku tak pernah melupakan untuk tidak bertemu tuhan. Selalu aku lakukan untuk bertemu dengannya selama 5X dalam waktu sholat. Atau mungkin, terkadang aku bertemunya di tengah malam saat melaksanakan tahajud. Tuhan memang segalanya untukku. Ia maha kuasa, dia menciptakan segala yang tak pernah kita tau bagaimana. Bahkan tuhan itu tak nampak dan terlihat sosoknya, tuhan itu ada dalam kepercayaan orang yang beriman kareana tuhan itu maha dari segalanya yang menciptakan segalanya dengan kesempurnaan. Maka dari itu aku sangat takut padanya. Takut kala aku lupa dengannya. Aku hanya boleh takut padanya.
Aku pun bukan mahluk sempurna. Aku sangat takut pacarku. Selalu begitu. Aku pun tak tahu sejak kapan aku sangat takut padanya. Dahulu aku pun mahluk yang selalu melakukan kesalahan. Bahkan aku tak pernah mengingatnya. Lambat laun akupun hanya ingin mencoba menjadi mahluk yang lebih baik lagi, walaupun semua ini sebuah proses. Alhasil, kala aku sangat malas bertemu tuhan. Akupun tidak bertemunya. Padahal saat ini, aku menyadari. Ini bukan suatu keharusan, tapi kewajiban..
***
Subhanallah. Indahnya ! Mentari mengintip dari sela-sela jendela kamarku, barisan awan biru yang perlahan menyatu, bahkan burung-burung pun itu seakan melambaikan tangannya, menggapaiku lalu menarikku. Lagi dan lagi pacarku yang selalu membuatku takjub. Pemandangan panorama langit sangat indah. Apa yang harus aku ucapkan pada pacarku, dia sungguh sangat membuatku tambah menyayanginya. Tanganku perlahan menyentuh dan meraba dengan perlahan telingaku, namanya tertera disini. Pacarku , allah !



1 komentar: